SEKOLAH KADER PENGAWASAN PARTISIPATIF TITIK PERTAMA DI KABUPATEN BULELENG RESMI DITUTUP. WIDYARDANA : SETIAP KADER HARUS BERGERAK DI MASYARAKAT.
|
Singaraja, Bawaslu Bali
Gelaran Sekolah Kader Pengawasan Partisifatif tingkat dasar pada titik pertama di Kabupaten Buleleng akhirnya resmi ditutup pada Rabu (23/06). Setelah berlangsung selama 3 hari di Hotel Sunari Desa Kalibukbuk, Buleleng.
I Wayan Widyardana Kordinator Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Provinsi Bali dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar setelah proses SKPP tingkat dasar ini selesai Para Kader dapat bergerak di tengah-tengah masyarakat memberikan informasi serta mendorong kesadaran berpolitik.
"harapannya adalah setiap kader setelah ini dapat bergerak bersama Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat" ungkap Pria Asal Kabupaten Karangasem tersebut.
Sementara Tenaga Ahli Bawaslu RI M. Tarmizi yang juga hadir pada Penutupan SKPP tersebut Mengatakan Bawaslu secara formal mengembangan gagasan pelibatan masyarakat melakukan pengawasan pemilu Untuk menjaga demokrasi.
Ditambahkan tarmizi Metode SKPP menjadi salah sayu inovasi mendorong pengawasan partisofafif untuk Menjadi modal soaial menghadapi pemilu di tahun 2024.
"menghadapi pemilu di tahun 2024 salah satu modal sosialnya adalah kegiatan SKPP ini" ujarnya.
Tenaga ahli divisi pengawasan ini juga mendorong Pasca kegiatan SKPP ini masih ada pertemuan secara intens dengan Bawaslu Kabupaten dan para kader, Sehingga dapat saling menguatkan dan mampu mencetak calon-calon pengawas yang berkualitas.
Dalam penutupan tersebut tampak hadir juga Anggota Bawaslu Provinsi Bali I Ketut Rudia, Jajaran Sekretariat Bawaslu Provinsi Bali serta Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten Buleleng yang didampingi Kordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten Buleleng.
Sementara salah satu peserta SKPP yang ditemui setelah acara penutupan Komang Todi Arinata menuturkan rasa senangnya mengikuti SKPP tersebut.
"Saya senang sekali dapat mengikuti sekolah kader pengawasan ini karena memberikan banyak pemahaman tentang kepemiluan serta niali-niali demokrasi" ujarnya.
Pemuda 23 tahun ini juga menyampaikan akan segera melakukan komunikasi dengan bawaslu kabupaten buleleng untuk dapat melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif kepada masyarakat.
" Rencana kedepan saya ini bisa segera melakukan sosialisasi pengawasan partisifatif di desa bersama dengan karang taruna" pungkas pemuda dari desa Kaliasem, Buleleng tersebut.