Lompat ke isi utama

Berita

Sambut Baik Audiensi Dari PMKRI dan GMKI, Bawaslu Bali Siap Turut Serta Dalam Program “Pandangan Demokrasi Milenial (Pandemi)”

Sambut Baik Audiensi Dari PMKRI dan GMKI, Bawaslu Bali Siap Turut Serta Dalam Program “Pandangan Demokrasi Milenial (Pandemi)”

Denpasar, Bawaslu Bali
Dewasa ini, cukup banyak masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya pengawasan partisipatif untuk menciptakan iklim pemilihan umum yang bersih dan sesuai dengan kaidah – kaidah dari Undang – Undang.
Hal Ini dibuktikan dengan adanya permintaan audensi yang  oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang diterima oleh Bawaslu Provinsi Bali secara daring melalui kanal zoom meeting, Jumat (27/8).
Dalam kesempatan tersebut, hadir Ketua Bawaslu Provinsi Bali, Ketut Ariyani, bersama dengan dua Anggotanya, I Ketut Rudia dan I Ketut Sunadra yang menerima perwakilan dari GMKI, Alyuprayitno Umbu Makaborang, Obaja Galang Karsa Tarigan, Gilbert Aditya Rohi, Kevin Ning Geding, serta perwakilan dari PMKRI, Robertus Dicky Armando.
Alyuprayitno menuturkan, tujuan dari audensi ini adalah GMKI ingin membangun silaturahmi sejak dini dengan penyelenggara pemilu. Pihaknya menilai bahwa berkoordinasi sedini mungkin dengan penyelenggara pemilu, dalam hal ini Bawaslu Bali sangat penting dalam menentukan langkah kedepannya dalam Gerakan edukasi yang akan dimulai dari kelompok – kelompok kecil di organisasinya.
“Audiensi kali ini kami bertujuan untuk bersilaturahmi dengan Bawaslu Bali sebagai pengawas pemilu untuk dapat nantinya kita bisa bersama memberikan edukasi yang akan kami mulai dari kelompok – kelompok kecil di organisasi kami, kami juga telah Menyusun program bernama Pandangan Demokrasi Milenial atau disingkat dengan Pandemi,“ ujar Korwil V PP GMKI tersebut.
Menambahkan apa yang disampaikan Alyuprayitno, Komda III PP PMKRI, Dicky Armando mnuturkan bahwa kegiatan Pandanga Demokrasi Milenial ini akan memberikan edukasi  dan motivasi kepada generasi muda sehingga ada partisipasi yang konkrit nantinya, untuk itu pihaknya meminta kepada Bawaslu Bali bersedia hadir apabila nantinya diundang sebagai narasumber dalam acara tersebut.
“Kegiatan yang kami beri nama Pandemi ini akan memberikan edukasi dan motivasi kepada generasi milenial untuk turut berpartisipasi dalam mengawasi jalannya tahapan pemilu di tahun 2024 nantinya, tentu kami berharap Bawaslu dapat hadir di tengah – tengah kami sebagai narasumber dalam program yang kami rancang tersebut,” ujarnya.
Mengamini pemaparan program yang disampaikan oleh perwakilan GMKI dan PMKRI, Kordiv Hukum, Humas, dan Datin Bawaslu Bali, I Ketut Rudia menyambut baik dan menyatakan kesiapannya apabila memang dirinya dan jajaran Bawaslu Bali nantinya diundang sebagai narasumber untuk memberikan edukasi kepada milenialis, pihaknya sangat senang bila kesadaran para pemuda sudah mulai terbangun untuk turut serta menciptakan iklim pemilu yang bersih.
“Kami sangat menyambut positif program yang diberi nama Pandemi tersebut, tentu saja Bawaslu Bali sebagai salah satu penyelenggara pemilu siap untuk hadir menjadi narasumber dan mengedukasi kaum milenialis, baik secara luring maupun daring,” sambut Rudia tersenyum.
Selain Rudia, Ketua Bawaslu Bali, Ketut Ariyani juga memberika apresiasinya terkait audiensi kali ini, pihaknya menilai bahwa peran para pemuda sangat dibutuhkan saat ini. Dirinya beserta jajaran berharap nantinya komunikasi dan koordinasi antara Bawaslu Bali dengan GMKI dan PMKRI dapat terus terjalin, dan program ini menjadi salah satu pematik kesadaran masyarakat akan pentingnya mengawasi tahapan pemilu maupun pemilihan.
“Saya sangat mengapresiasi audiensi yang kita laksanakan siang ini, tentu kami juga berharap nantinya komunikasi kita dapat terus dijaga, selain itu program Pandemi ini dapat menjadi salah satu pematik untuk memperluas partisipasi masyarakat terkait pengawasan pemilu maupun pemilihan,” tutup Ariyani.