Pembukaan SKPP Tingkat Dasar di Buleleng. Abhan Berharap Bisa Jadi Stimulus Partisipasi Masyarakat Dalam Mengawal Demokrasi.
|
Buleleng, Bawaslu Bali
Ketua Bawaslu Republik Indonesia, Abhan menyampaikan kegiatan Sekolah Kader Pengawas Partisiptif bukan merupakan kali pertama diadakan, ini merupakan tahun ketiga dilaksanakannya SKPP, dan merupakan jumlah peserta yang terbanyak dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Hal tersebut disampaikannya pada Pembukaan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif tingkat dasar yang akan digelar selama 3 hari kedepan di Kabupaten Buleleng, Senin (21/6).
“SKPP ini bukan yang pertama dilaksanakan, ini merupakan kali ke tiga Bawaslu menggelar Sekolah Kader Pengawas Partisipatif, dan tahun ini merupakan tahun dengan jumlah peserta terbanyak, dari jumlah sekitar 22.000 pelamar, kami menerima sebanyak kurang lebih 11.000 orang,” ujar pria asal Pekalongan tersebut.
Lebih lanjut, Abhan memiliki harapan yang besar kegiatan SKPP ini menjadi stimulus untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam Pemilu atau Pemilihan mendatang, dan berpesan untuk jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dengan pemerintah, karena kegiatan SKPP tahun depan tidak masuk dalam program prioritas nasional.
“Saya sangat mengharapkan kegiatan yang kita laksanakan kali ini bisa menjadi stimulus dan pendorong meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu atau Pemilihan mendatang. Mengingat bahwa program SKPP di tahun depan tidak masuk dalam program prioritas nasional, maka saya sangat berharap untuk rekan – rekan di daerah bisa berkordinasi dengan pemerintah setempat, substansinya bagaimana masyarakat turut aktif berpartisipasi mengawasi Pemilu kedepannya,” pungkas Abhan.
Senada dengan Abhan, Ketua Bawaslu Provinsi Bali, Ketut Ariyani menuturkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam pengawasan pemilu masih rendah, untuk itu Langkah ini dilakukan oleh Bawaslu dengan tujuan nantinya, peserta yang telah mengikuti program ini bisa menularkan virus – virus pengawasan dalam mengawal proses demokrasi.
“Saat ini, tingkat kesadaran masyarakat dalam pengawasan pemilu masuih rendah, oleh karena itulah Bawaslu membentuk Sekolah Kader Pengawas Partisipatif, ini bertujuan agar nantinya Peserta Kader Pengawas bisa menyebarkan virus-virus pengawasan dan tentunya ikut aktif dalam mengawal proses demokrasi, juga berani melaporkan hal – hal yang dilarang oleh Undang – Undang yang dapat merusak Demokrasi,” tutur Ariyani.
Selain Abhan dan Ariyani, 4 Anggota Bawaslu Provinsi Bali turut hadir dalam acara tersebut, Koordinator Divisi Pengawasan, I Wayan Widyardana Putra, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, I Wayan Wirka, Koordinator Divisi Hukum, Humas, dan Datin, I Ketut Rudia, dan Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa, I Ketut Sunadra, Kepala Sekretariat Bawaslu Bali, Ida Bagus Putu Adinatha serta Narasumber Eksternal Toto Sugiarto.***