Bangun Tata Kelola Arsip Yang Baik, Ariyani Harapkan Adanya Sinergitas Antara Bawaslu Klungkung Dengan Dinas Kearsipan
|
Klungkung, Bawaslu Bali - Pengelolaan penatausahaan kearsipan merupakan salah satu dari program reformasi birokrasi, dimana keberadaan arsip sendiri merupakan hal penting dalam rekaman kegiatan atau peristiwa dalam pelaksanaan tugas kelembagaan Bawaslu. Guna memaksimalkan penataan arsip tersebut, Bawaslu Klungkung menggelar rapat dan praktek langsung pengelolaan ketatausahaan kearsipan Bawaslu Klungkung dengan menggandeng Arsiparis Dinas Kearsipan Kabupaten Klungkung, Rabu (22/6).
Ketua Bawaslu Klungkung I Komang Artawan, saat membuka rapat tersebut mengungkapkan, tujuan dari dilaksanakannya rapat kearsipan ini untuk memberikan pemahaman kepada jajaran sekretariat Bawaslu Klungkung terkait tata laksana pengelolaan ketatausahaan penyimpanan arsip yang baik dan benar.
Sementara itu Ketua Bawaslu Bali, Ketut Ariyani yang juga hadir dalam kegiatan tersebut berharap, nantinya dalam mengelola ketatausahaan arsip Bawaslu Klungkung dapat bersinergi dengan Dinas Kearsipan Kabupaten Klungkung.
"Dengan mengarsipkan dokumen dapat mempermudah kerja kita kedepan, terutama ketika ada pemeriksaan dari pihak terkait seperti BPK,” jelas Ariyani
Menambahkan yang disampaikan Ariyani, Kepala Sekretariat Bawaslu Bali, Ida Bagus Putu Adinatha mengungkapkan, kearsipan merupakan salah satu program dari reformasi birokrasi dan juga arsip yang bernilai sejarah dapat menjembatani kerinduan terhadap masa lalu.
"Mungkin hari ini nilainya belum terlalu substansi, namun kedepan mungkin akan lebih berguna bagi kita,"jelasnya
Lebih jauh Adinatha menuturkan, untuk menyambung pikiran dari Sekjen Bawaslu RI, ada sebuah ide, yaitu demokrasi pariwisata dengan cara membuat museum Pemilu di Bali, dimana dalam museum tersebut akan mengemas demokrasi menjadi sebuah obyek wisata dengan tampilan dalam bentuk digital, sehingga tidak memerlukan ruangan yang luas untuk menampung arsip.
Selanjutnya perwakilan dari Dinas Kearsipan Kabupaten Klungkung, I Wayan Gede Karyawan menjelaskan, kadang arsip itu dipandang sebelah mata, ketika dokumen selesai digunakan, dokumen tersebut sering disepelekan dan ditaruh sembarangan, padahal kemungkinan ada diantara arsip-arsip itu yang bersifat statis dan mempunyai nilai sejarah.
"Lalu terkait permintaan Ketua Bawaslu Bali untuk membangun sinergi pengelolaan kearsipan, kami siap datang dan membantu dalam tatacara pengelolaan kearsipan di Bawaslu Klungkung," ujar Karyawan.
Disesi terakhir penutupan rapat pengelolaan dan penatausahaan kearsipan diisi dengan praktek langsung tatacara penyimpanan dokumen yang dipandu oleh yeyen panggilan Arsiparis dari Dinas Kearsipan Pemkab Klungkung.