Bangkitkan Spirit Dan Energi Generasi Muda, Widy : Ada Hak Dan Kewajiban Masyarakat Dalam Setiap Gelaran Pemilu
|
Klungkung, Bawaslu Bali
Generasi muda memiliki spirit dan energi yang luar biasa untuk memberikan pengaruh baik untuk republik ini, namun pemahaman generasi muda akan situasional saat ini rentan dimanfaatkan oleh kepentingan kelompok-kelompok tertentu guna pemenangan elektoral secara praktis, hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi Bali, I Wayan Widyardana Putra saat mengisi acara sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di Obyek Wisata Kali Unda, Sabtu, (19/06).
“Situasi saat ini tidak baik dan tidak semakin baik akan tetapi masih lebih baik daripada situasi era orde baru, namun Bawaslu ingin menanamkan pola penyadaran, dimana harapannya masyarakat tau hak dan kewajibannya, artinya pemilu itu tidak menjadi eksklusif milik penyelenggara pemilu, yaitu KPU, Bawaslu, partai politik dan peserta pemilu perorangan,” ujar pejabat asal bumi lahar itu.
Widy kemudian menegaskan, dalam setiap proses demokrasi ada hak dan kewajiban politik sebagai warga negara, dan itu harus disadari oleh masyarakat utamanya generasi muda, masyarakat bukanlah objek yang setiap pemilu dimanfaatkan suaranya hanya untuk pemenangan kepentingan elektoral sesaat, “Sekarang masyarakat hanya dijadikan objek, setiap pemilu dibutuhkan dan dimanfaatkan suaranya untuk pemenangan kepentingan elektoral sesaat, maka timbulah pragmatisme di masyarakat, sing ade pis sing milih. Dalam setiap proses demokrasi itu ada hak dan kewajiban politik sebagai warga negara, dan itu harus disadari oleh anak-anak muda sekarang. Pahami apa yang boleh dan tidak boleh dan berani menolak sesuatu yang tidak benar kemudian berani mengajak orang lain untuk bersama-sama melakukan perlawanan, dimana perlawanan itu tidak bersifat sporadis dan barbar yang dimaksud adalah perlawanan secara intelektual, dengan memberikan pemahaman terhadap siatuasi yang ada dan memberikan pemahaman yang baik kepada lingkungannya maka suatu saat pemahaman yang seperti ini akan menjadi gerakan sosial dan gerakan politik dan dapat merubah apapun demi tujuan yang baik, ” tegas pria berkacamata tersebut.
Dipenghujung sosialisasi, Widy mengungkapkan untuk membangun pola kesadaran masyarakat tersebut, saat ini Bawaslu sudah membentuk pusat pendidikan pengawasan pemilu partisipatif. “Untuk membangun pola kesadaran masyarakat tersebut, Bawaslu saat ini sudah membentuk pusat pendidikan pengawasan pemilu partisipatif (SKPP). Ada empat hal penting yakni empat area yang sedang digarap oleh Bawaslu saat ini, yang pertama, area edukasi melalui metode sosialisasi, membuat pojok pengawasan, melakukan penelitian, mempublikasikan dan membuat Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP), lalu ada area partisipasi dimana Bawaslu mendorong kelompok-kelompok masyarakat yang sudah ada agar berada pada alur dan pemikiran yang sama tentang demokrasi, kemudian ada area teknologi dan inovasi dan dalam hal ini Bawaslu telah membuat aplikasi yang bernama Gowaslu dimana masyarakat dapat melaporkan dugaan pelanggaran pemilu melalui aplikasi ini , dan yang terakhir ada area kaderisasi dimana Bawaslu juga sudah bekerjasama dengan teman-teman pramuka dengan membentuk Saka Adhyasta Pemilu yang bertujuan untuk mengkader dari teman-teman Pramuka untuk dapat menjadi bagian daripada pengawas pemilu partisipatif, ” tutup fans the beatles tersebut.***