Abhan Sebut Panwaslu Kecamatan Merupakan Ujung Tombak Pengawasan Pemilu
|
Bangli, Bawaslu Bali - Ketua Bawaslu RI periode 2017-2022 Abhan sebut ujung tombak pelaksanaan Pemilu terletak pada penyelenggara di tingkat bawah yaitu Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslu Kecamatan). Menurutnya tanpa Panwaslu Kecamatan, Bawaslu tidak akan bisa bekerja dikarenakan, sekecil apapun persoalan yang muncul dari tingkat bawah, akan menjadi pokok pembahasan bagi penyelenggara di tingkat atas.
Hal tersebut diungkapnya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Rapat Konsolidasi Pengawasan Tahapan Pemilu Bawaslu Kabupaten/Kota dan Pengawas Pemilu Ad-Hoc yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Bangli di Hotel dan Restoran Segara Kintamani, Sabtu s.d Minggu (12 s.d 13/11/2022).
Abhan mengatakan tugas dan wewenang Panwaslu Kecamatan sangatlah banyak hampir sama dengan Bawaslu Kabupaten/Kota, yang membedakan hanyalah wilayah yang diawasi. Tugasnya mulai dari pengawasan hingga menindak pelanggaran Pemilu.
"Kecuali pelanggaran tindak pidana Pemilu baru tugasnya di Bawaslu Kabupaten/Kota, karena di tingkat kecamatan tidak ada Sentra Gakkumdu," sebut penggiat Pemilu itu.
Lebih lanjut Abhan menuturkan, ketika melihat Pemilu serentak 2024 dirinya meyakini bahwa pengawas Pemilu pasti bisa menghadapinya. Memang Pemilu serentak baru pertama kalinya dilaksanakan namun secara peraturan tidak ada satu pasal pun yang berubah. Sehingga menurutnya pengawas Pemilu tidak akan kesulitan melalui Pemilu 2024.
Disebutkannya, pada pelaksanaan Pilkada-pun secara teknis Bawaslu telah memiliki pengalaman pada Pilkada serentak 2015 dan 2020. Artinya sudah ada dua kali pengalaman Pemilu dan Pilkada.
"Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan. Kalian harus optimistis bisa mengawasi Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. Yang terpenting adalah persoalan pada Pemilu sebelumnya bisa diperbaiki, sehingga teman-teman pengawas tau bagaimana melakukan pencegahan terhadap masalah yang sebelumnya telah dilewati,"ujarnya.
Sementara anggota Bawaslu Provinsi Bali I Ketut Rudia yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan untuk mensukseskan Pemilu dibutuhkan proses konsolidasi atau komunikasi atara penyelenggara Pemilu.
"Konsolidasi harus dilakukan di semua tingkatan, sehingga pengawas harus bekerja sama dengan sesama penyelenggara Pemilu untuk saling menguatkan dalam melaksanakan tugas," ungkapnya.
Selanjutnya Pengamat Politik Jerry Sumampow mengatakan lembaga pengawas Pemilu harus selalu mengutamakan pencegahan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran. Pengawas Pemilu harus bisa berkaca dari pengalaman Pemilu sebelumnya.
"Dari pengalaman tersebut pengawas Pemilu bisa mengantisipasi masalah yang bisa terjadi dan melakukan pencegahan sedini mungkin, sehingga pelanggaran di Pemilu serentak 2024 bisa ditekan.
Selain itu Dosen Universitas Warmadewa I Wayan Rideng mengatakan salah satu aspek yang mempengaruhi kesuksesan Pemilu adalah partisipasi masyarakat. Pentingnya partisipasi masyarakat adalah sebagai wujud tanggungjawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua sebagai tolak ukur tingkat pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam agenda kenegaraan.
"Ketiga sebagai indikator minat masyarakat dalam aktivitas politik. Keempat sebagai salah satu indikator legitimasi dan kepercayaan masyarakat kepada pemimpin/wakil rakyat terpilih baik di level lokal maupun nasional. Dan yang terakhir sebagai sarana menyalurkan aspirasi dan kepentingan warga negara,"ujarnya.
Sekedar informasi, kegiatan rapat dihadiri oleh seluruh Komisioner dan Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten Bangli dengan peserta dari anggota Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Bangli.