Melalu Sosialisasi, Ariyani Bicara Kurangnya Akses Disabilitas di TPS.
|
Melalu Sosialisasi, Ariyani Bicara Kurangnya Akses Disabilitas di TPS.
Jembrana, Bawaslu Jembrana- Pemilih disabilitas meminta pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) memenuhi kebutuhan disabilitas, mulai dari tahapan hingga pada pemungutan suara. Karena dari pengalaman pemilu sebelumnya, masih banyak kekurangan dalam pemenuhan disabilitas.Hal tersebut diungkapkan sejumlah disabilitas, pada saat sosialisasi fasilitasi penguatan kepemiluan kepada disabilitas di hotel Jimbarwana , Selasa (28/5).
Dalam kesempatan itu, Anggota Bawalsu Bali Ketut Ariyani minta para disabilitas menyampaikan permasalahan yang dihadapi pada saat Pemilu kemarin. Salah satu peserta dari tuna netra, I Kade Suarsa menyampaikan mengenai akses untuk disabilitas di tempat pemungutan suara (TPS) yang masih belum ramah terhadap disabilitas. "Akses masuk ke TPS sering kesulitan tuna netra seperti saya, apalagi tuna daksa," ungkapnya.
Suarsa yang mewakili forum disabilitas juga mengungkapkan sejumlah pelanggaran lain, seperti politik uang yang terjadi. Meskipun tuna netra, mengenai politik uang ini terjadi, tetapi sulit dibuktikan. "Masih banyak kekurangan dan pelanggaran pada saat proses pemilihan," ungkapnya.
Lebih lanjut Ariyani mengatakan, sosialisasi fasilitasi penguatan kepemiluan kepada disabilitas yang digelar ini untuk menyampaikan kepada disabilitas lebih mengenai pemilihan kepala daerah (Pilkada). "Sosialisasi sebagai evaluasi juga atas pelaksanaan Pemilu sebelumnya, ternyata banyak yang harus diperbaiki dari pemilu bagi disabilitas. Terutama mengenai akses disabilitas dan alat bantu yang dibutuhkan bagi pemilih disabilitas. " ujarnya.
Sebagai Narasumber dalam acara sosialisasi ini I Wayan Widyardana Putra mengatakan, setiap pemilu mengenai pemenuhan kebutuhan disabilitas selalu mengenai diskusi dan usulan yang selalu muncul.Permasalahan yang terjadi selalu berulang, mengenai akses, pemenuhan alat bantu dan fasilitasi yang semestinya dipenuhi disabilitas sebelum pemungutan suara. "Disabilitas sebagai pemilih, harus mendapat fasilitas yang sama dengan pemilih lain. Tidak ada diskriminasi," tegasnya.
Hadir dalam rapat tersebut berbagai macam kelompok Disabilitas, mulai tuna netra, tuna rungu, tuna wicara dan tuna jaksa, hadir secara langsung.