Menilik Peran Perempuan Dalam Pengawasan Partisipatif
|
Denpasar, Bawaslu Bali - Anggota Bawaslu Provinsi Bali I Wayan Widyardana beranggapan rendahnya partisipasi perempuan dalam kehidupan masyarakat dan bernegara disebabkan peran dan status perempuan yang masih dipengaruhi oleh kultur masa lampau, hal tersebut diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan mengundang kaum perempuan yang digelar Bawaslu Kota Denpasar bertempat di b Hotel. Kamis (24/11).
"peran dan status perempuan dewasa ini lebih dipengaruhi oleh masa lampau, kultur, ideologi dan praktek hidup sehari-hari, yang menjadi kunci mengapa partisipasi perempuan dalam kehidupan masyarakat dan bernegara mengalami kelemahan," ujar Widy.
Widy mengatakan, salah satu upaya perempuan dalam pengawasan partisipatif Pemilu dapat dimulai dengan mendidik generasi penerus bangsa untuk memahami pentingnya Pemilu dan demokrasi, serta menyampaikan informasi terkait pelaksaan Pemilu.
"Penyebaran informasi kepemiluan dapat dimulai dari lingkup keluarga terdekat, ataupun kelompok2 perempuan di tingkat banjar terlebih dahulu," tutur Widy.
Dalam kesempatan yang sama, Penggiat Pemilu, I Made Wena menyampaikan, Pemilu diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat, partisipasi masyarakat ini diperlukan dalam pengawasan partisipatif saat tahapan Pemilu berlangsung.
“Pemilu serentak akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, diharapkan adanya partisipasi masyarakat dalam pengawasan,” ujar Wena.
Sementara itu, anggota Tim Pemeriksa Daerah Provinsi Bali Ngakan Made Giriyasa menjelaskan tujuan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu untuk mewujudkan Pemilu yang berlangsung secara demokratis dengan hasil yang dapat diterima dan dihormati oleh semua pihak, baik yang menang maupun yang kalah.
“Pemilu demokratis dilaksanakan dengan asas langsung umum bebas rahasi jujur dan adil,” pungkas Giriyasa.
Untuk diketahui kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif berlangsung selama 2 (dua) hari pada tanggal 24-25 November 2022, dengan mengundang Yayasan Kerti Praja, Yogini Seger Oger, PKK dan SKPP tingkat Kota Denpasar.