Dibutuhkan Peran Serta Seluruh Pihak Untuk Wujudkan Pemilu Ramah Disabilitas
|
Gianyar, Bawaslu Bali - Prinsip dasar dalam berdemokrasi adalah menjunjungi tinggi kesetaraan nilai-nilai hak asasi manusia termasuk diantaranya kaum disabilitas. Melalui kegiatan Fasilitasi Penguatan Pemahaman Kepemiluan kepada Disabilitas, Bawaslu berupaya mewujudkan kesetaraan dalam berdemokrasi. Hal tersebut diungkapkan Anggota Bawaslu Provinsi Bali, I Wayan Widyardana Putra, Kamis (4/8).
Kegiatan yang diadakan di Ruang Rapat Bawaslu Gianyar tersebut dihadiri Anggota Bawaslu Kabupaten Gianyar, Ni Made Suniari Siartikawati dan I Wayan Gede Sutirta serta Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Gianyar, dan Pengurus Yayasan Bhakti Senang Hati
Lebih lanjut, Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Bali tersebut menjelaskan permasalahan fasilitasi untuk penyandang disabilitas dalam Pemilu menjadi perhatian penting dan Bawaslu sebagai lembaga Pengawas harus memastikan agar hak, fasilitas dan akses setiap warga negara dalam Pemilu dapat terpenuhi terkhusus untuk penyandang disabilitas.
“Oleh karena itu Bapak/Ibu kami (Bawaslu) ingin mendapatkan informasi terkait jumlah, sebaran,dan golongan disabilitasnya, jika data tersebut sudah kami dapatkan, maka kami akan melakukan pemetaan dan merekomendasikan kepada KPU agar disaat pemungutan suara, teman-teman dapat difasilitasi dan menggunakan hak pilihnya dengan nyaman,” pinta Widy.
Kemudian untuk mempermudah dalam memberikan pemahaman kepada teman disabilitas, Widy meminta masukan terkait metode untuk melakukan sosialisasi. “Untuk Pemilu yang lebih baik kedepannya mari bersama dan berikan kami masukan terkait metode untuk kami melakukan sosialisasi kepada penyandang disabilitas”, tuturnya.
Menanggapi hal tersebut Wakil Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Gianyar, Sri Wahyuni menyampaikan masukan agar pada saat memberikan sosialisasi kepada penyandang disabilitas dapat disesuaikan dengan kondisi keterbatasan penyandang disabilitas tersebut.
“Saat memberikan sosialisasi agar dapat disesuaikan dengan keterbatasannya, seperti sosialisasi menggunakan audio visual untuk tuna netra dan tuna rungu serta untuk tuna grahita dapat dilakukan simulasi secara berkelanjutan,” jelas Sri.
Sementara itu pengurus Yayasan Bhakti Senang hati, I Nyoman Sukadana menyampaikan apresiasi mendalam kepada Bawaslu karena telah memikirkan penyandang disabilitas agar kedepannya dapat menggunakan hak pilihnya dengan nyaman. Lebih lanjut Sukadana menjelaskan agar pada saat pencoblosan tempat yang digunakan sebagai TPS dapat diakses oleh penyandang disabilitas dengan mudah. Ia juga menambahkan agar pemangku kepentingan atau tokoh masyarakat dapat dilibatkan.
“Saya harap pada saat pencoblosan agar tempat yang digunakan dapat dengan mudah diakses oleh penyandang disabilitas, disamping itu pemangku kepentingan dan tokoh masyarakat dapat dilibatkan dalam kegiatan seperti ini agar mereka bisa memahami bagaimana kondisi warganya dalam menggunakan hak pilihnya,” jelasnya.
Masih pada kesempatan yang sama perwakilan dari Dinas Sosial, Ni Kadek Sri Suryati menyampaikan jumlah penyandang disabilitas yang saat ini tercatat di Kabupaten Gianyar sejumlah 2664 orang yang tersebar di 7 Kecamatan se-Kabupaten Gianyar.
Sebagai penutup Anggota Bawaslu Kabupaten Gianyar, Ni Made Suniari Siartikawati menyampaikan apresiasi atas masukan yang diberikan dengan harapan kedepannya hal tersebut dapat menjadi acuan agar kedepannya penyandang disabilitas dapat menggunakan hak pilihnya secara nyaman dan lancar.