DEKLARASI TOLAK POLITIK UANG DAN POLITISASI SARA
|
Rabu, 14 Februari 2018. Bawaslu Provinsi Bali menggelar “Apel Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang dan Politisasi SARA untuk Pilkada 2018 Berintegritas” bertindak selaku pembina apel Ketua Bawaslu Provinsi Bali I Ketut Rudia, dan pempimpin apel Dewa Indira, apel sendiri diikuti oleh jajaran Panwas Kabupaten, Panwas Kecamatan sampai PPL se-Bali dengan jumlah peserta kurang lebih 800 orang, bertempat di Lapangan Timur Niti Mandala Bajra Sandhi, Renon.
Undangan yang hadir dalam deklarasi tersebut, Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar, Gubernur Provinsi Bali Made Mangku Pastika, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Gede Alit Widana, Kepala Staf Kodam IX/Udayana Brigadir Jenderal TNI Stephanus Tri Mulyono, Anggota KPU Provinsi Bali Ni Wayan Widhiasthini, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Alkhatab, Calon Wakil Gubernur Nomor Urut Satu Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati, Calon Wakil Gubernur Bali Nomor Urut Dua Ketut Sudikerta, dan Ketua dan Tim Pemenangan Paslon serta Pimpinan atau Perwakilan Parpol.
Adapun rangkaian kegiatan apel tersebut diawali dengan penghormatan umum kepada pembina apel kemudian dilanjutkan dengan laporan pemimpin apel kepada pembina apel sekaligus pemerikasaan kesiapan peserta apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Bawaslu. lalu pembacaan Deklarasi Pilkada Tanpa Politik Uang dan Politisasi Sara oleh pimpinan atau perwakilan partai politik serta pasangan calon. adapun butir-butir deklarasi yang diucapkan para pimpinan atau perwakilan partai politik serta pasangan calon.
- Mengawal pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dari politik uang dan politisasi sara karena merupakan ancaman besar bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat.
- Tidak menggunakan politik uang dan sara sebagai cara mempengaruhi pilihan pemilih karena mencederai integritas penyelenggaraan pilkada.
- Mengajak pemilih untuk menentukan pilihannya secara cerdas berdasarkan visi, misi dan program kerja, bukan karena politik uang dan sara.
- Mendukung pengawasan dan penanganan pelanggaran terhadap politik uang dan politisasi sara yang dilakukan oleh pengawas pemilu, dan
- Tidak akan melakukan intimidasi, ujaran kebencian, kekerasan atau aktifitas dalam bentuk apapun yang dapat menggangu proses penanganan pelanggaran politik uang dan sara.
Usai pembacaan deklarasi, dilanjukan dengan sambutan Ketua Bawaslu Bali I Ketut Rudia. dalam sambutannya Rudia menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan para undangan yang hadir dan seluruh jajaran Panwaskab, Panwascam sampai PPL se-bali, Komitmen bersama ini menjadi kunci bagi kita semua untuk secara bersama-sama menciptakan setiap tahapan Pilkada 2018 bebas dari pengaruh politik transaksional dan penggunaan SARA dalam kampanye Pilkada.
“Bawaslu Provinsi Bali dan jajarannya memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk memastikan integritas Pilkada dengan mengajak semua pihak untuk terlibat dalam aspek penyelenggaraan, konsentrasi dan antisipasi masyarakat adalah bagian penting dimana semua pihak terlibat berkontribusi terhadap tinggi rendahnya kualitas Pilkada, diantara hambatan kualitas Pilkada adalah Politik Uang dan Politisasi SARA Politik uang menjadi musuh kita bersama” ujarnya.
“Bawaslu Provinsi Bali mengajak semua komponen bangsa khususnya bagi kepentingan kepemilhan di Bali, untuk sama sama mewujudkan pemilu yang bersih, berkualitas, dan menjunjung nilai luhur bangsa. Mari kita bersama-sama melakukan "Deklarasi Tolak & Lawan Politik Uang dan Politikisasi SARA untuk Pilkada 2018 yang Berintegritas". Melalui deklarasi ini, kita akan menyampaikan pesan kepada semua pihak penyelenggara Pemilu, Partai Politik, Pemerintah Daerah dan seluruh masyarakat Bali secara sungguh-sungguh dan berkomitmen untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas. Saya mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan apel Deklarasi Tolak Politik Uang dan Sara untuk Pilkada 2018 yang Berintegritas. Bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu” tutupnya.
Usai sambutan Ketua Bawaslu, dilanjutkan kemudian pembacaan doa untuk kemudian laporan pemimpin apel bahwa giat apel kali ini sudah selesai, setelah pembina apel meninggalkan lapangan, acara kemudian dilanjutkan dengan pelepasan balon Bali tanpa Politik Uang dan Politisasi Sara oleh undangan yang hadir. Simbolis dari pelepasan balon adalah diharapkan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018 dapat terbebas dari Politik Uang dan Politisasi Sara.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan apel deklarasi Tolak Politik Uang dan Politisasi Sara, sebagai bentuk komitmen dilanjutkan dengan penandatanganan Banner Bali tanpa Politik Uang dan Politisasi Sara oleh seluruh undangan dan peserta yang hadir.